Siapa yang tidak kenal dengan Ultrajaya. Produsen susu kemasan ini sudah sangat banyak makan garam sejak memulai bisnis yang fokus pada produk-produk olahan susu.
Susu bantal siap minum Ultra Jaya? Wow! Rasanya tidak berlebihan jika saya bilang bahwa tidak ada produsen susu lokal yang bisa menandingi kesegaran rasa susunya. Pas di lidah. Manis, yummy, dan segar.
Rasa sudah OK. Lantas, apa yang kurang? Berdasarkan survei yang saya lakukan terhadap 15 orang, ternyata 13 dari 15 orang yang suka meminum susu bantal Ultra Jaya mengatakan kesulitan saat akan mengkonsumsi susu tersebut. Sebenarnya ini teknis sekali. Gimana ceritanya?
Pasti semua orang tahu bahwa susu ini dilubangi pada daerah belakang kemasan. Untuk mengkonsumsi susunya, kita harus menusukkan si sedotan ke dalam lubang. Pekerjaan mudah bukan? Tunggu dulu.
Pada prakteknya, saat menusukkan sedotan ke dalam lubang, ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi :
1. Jika tusukan kurang kuat, atau sedotan tidak kuat sehingga sedotan tidak sepenuhnya masuk ke lubang, susu akan merembes keluar dari lubang tersebut. Akibatnya, tangan kiri Anda yang sedang memegang susu pun kebasahan oleh susu yang terus menerus mengalir. Selain tangan jadi basah oleh susu, Anda juga kehilangan sepersekian persen susu.
2. Mengapa susu terus menerus mengalir? Karena tinggi susu lebih tinggi daripada posisi lubang tempat menusuk susu. Kalaupun volume susu didalam kemasan memang nggak lebih tinggi, agak susah juga karena kemasannya menyerupai bantal.
3. Jika Anda menusuk si lubang terlalu kencang, dapat dipastikan susu akan muncrat dan mengotori pakaian yang Anda kenakan. Tidak praktis, bukan?
Saya sering menghindari cipratan susu atau susu tumpah tersebut dengan menggunting bagian lain, bagian ujung, dan memasukkan sedotan via sana. Tapi, bagaimana ceritanya jika Anda sudah kehausan dan tidak punya gunting? Apakah terciprat oleh susu adalah pilihan satu-satunya? :-p
Kemasan tidak praktis seperti ini tentu saja mempengaruhi keinginan kita buat beli. Well, kira-kira apa ya yang bisa diperbaiki? Posisi lubang buat sedotan tampaknya bisa jadi salah satu pertimbangan. Biar makin klop susunya : rasanya asik, mengkonsumsinya juga nggak ribet 🙂
mmmm, bener juga. saya juga sering kesulitan. solusinya ya saya potong ujungnya dengan gunting dan langsung di tenggak. sedotannya sering kali tidak berguna.
wow! Persis yang kerapkali saya lakukan.
Tapi susahnya, kalo nggak ada gunting ya.
Ribet juga kalau kita bawa gunting kemana-mana.
menurut sy disain uda ok, kalo disain mau dipertahankan mending posisi lubangnya di rubah kayak susu kotak, taruhnya cukup di atas (bener2 atas kalo bisa :p). jadi tidak perlu cari gunting seperti yang dialami mas gadgetboi. anehnya, malah ada produsen susu bantal ngasih tiga lubang, piye iki? 😀
namanya juga susu bantal, memang bentuknya juga ya pasti seperti bantal..
Nah, kalau bisa, ya memang posisi lubangnya yang diubah.
Atau kemasannya sekalian nggak usah dilubangi di bagian tersebut, mending di bagian ujung atas aja, supaya ketinggian susu dalam kemasan nggak lebih tinggi dari lubangnya.
Ohya, emang ada susu bantal yang punya 3 lubang? Namanya apa Cil? 😉
iya,,memang susah minum lsg dr kemasan, gw sih kalo mau minum pake gunting untuk ngebukanya, lalu dituangkan ke gelas, ga praktis ya. Mungkin solusi nya adalah kemasan dibuat dengan sisi atas yang bisa dirobek, kayak shampo sachet….trus sedotannya harus yang lebih panjang.